Posts

KISAH AWAL MULA GARUDA MENJADI TUNGGANGAN ABADI DEWA WISNU

Image
KISAH AWAL MULA GARUDA MENJADI TUNGGANGAN ABADI DEWA WISNU Garuḍa:- "O tuan, hamba meminta kehidupan yang abadi & bebas dari penyakit tanpa meminum amṛta ini." Nārāyaṇa Wiṣṇu: "Tathāstu (terjadilah)! Aku akan tetap di atasmu dalam perlindungan-Ku." Ini adalah wujud kekaguman Śrī Wiṣṇu pada putra Winatā, Garuḍa, & kemudian Tuhan mengkaruniai Garuḍa sebagai salah satu atribut-Nya (kendaraan). Kisah Garuḍa diuraikan secara panjang lebar (total 46 Bab) dalam Mahābhārata: Ādi Parwa: Bagian Āstīka Parwa. . Kisah diawali ketika Kaśyapi Garuḍa ingin mendapatkan amṛta dari para dewa untuk membebaskan dirinya serta ibunya, Winatā, dari perbudakan ibu tirinya, Kadru yaitu ratu bangsa ular. Garuḍa bertanya kepada ibunya bagaimana dia bisa mendapatkan amṛta. Winatā menjawab, "Kau harus terbang ke kerajaan Indra (surga), dan mendapatkan amṛta itu!" Garuḍa kemudian terbang menuju kerajaan Indra untuk mendapatkan amṛta. Ketika para dewa mengetahui

RASA KASIH SAYANG MENURUT HINDU

Image
RASA KASIH SAYANG MENURUT HINDU Setiap makhluk hidup, mulai dari Brahmā (makhluk hidup pertama yang dilahirkan di dunia material), hingga semut-kecil, ingin menikmati sejenis rasa yang didapat dari persepsi indera. Kenikmatan indera itu disebut rasa. Rasa-rasa tersebut banyak jenisnya. Disebutkan 12 jenis rasa sebagai berikut: (1) raudra (marah), (2) adbhuta (takjub), (3) śṛngāra (cinta asmara), (4) hāsya (gurauan), (5) vīra (kekesatriaan), (6) dāya (karunia), (7) dāsya (pelayanan), (8) sakhya (persahabatan), (9) bhayānaka (ketakutan), (10) bībhatsa (keterkejutan), (11) śānta (netral), (12) vātsyalya (kasih sayang sebagai orang tua). Gabungan semua rasa ini disebut kasih sayang / cinta. Terutama, cinta dalam bentuk pujian, pelayanan, persahabatan, kasih sayang orang tua, & cinta asmara. Apabila 5 unsur itu tidak ada, cinta hadir secara tak langsung dalam bentuk amarah, kagum, gurauan, kekesatriaan, takut, terkejut, dsb. Misalnya, jika terjadi jalinan cinta antara

DUA PANCARAN ENERGI TUHAN YANG MEMBUAT SETIAP MANUSIA TERILUSI

Image
DUA PANCARAN ENERGI TUHAN YANG MEMBUAT SETIAP MANUSIA TERILUSI Rahajeng Purnama. Tidakkah kita merasa bahwa diri kita sedang berada dalam cengkraman alam material ini? .   Sang Hyang Parameśwara memancarkan 3 jenis energi: • Energi internal (antarańgā śakti) . Tenaga internal (dalam) ada bersama Tuhan laksana sinar bulan mengikuti bulan. Energi ini akan menyibukkan sang jiwa dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan. Energi internal atau energi utama ini disebut māyā, tetapi māyā yang spritual, atau energi yang diperlihatkan di alam spritual. Apabila seseorang berada di bawah perlindungan energi internal itu, maka kegelapannya segera tersingkir. • Energi eksternal (bahirańga śakti) Tenaga eksternal (luar) diibaratkan sebagai kegelapan karena energi ini menahan para makhluk hidup tetap berada dalam kegelapan karena kelalaiannya. Energi eksternal atau māyā-śakti akan membuat sang jiwa lupa akan kedudukan sejatinya. Ilusi ini akan menjauhkan sang jiwa dari Tuhan & tidak

Postingan ini untuk Ibu gajah & bayinya yang meninggal secara tragis karena memakan nanas yang diisi petasan oleh oknum jahat. Petasan itu meledak hingga melukai mulut gajah, padahal gajah ini sedang mengandung.

Image
  Postingan ini untuk Ibu gajah & bayinya yang meninggal secara tragis karena memakan nanas yang diisi petasan oleh oknum jahat. Petasan itu meledak hingga melukai mulut gajah, padahal gajah ini sedang mengandung. Akhirnya gajah ini lari ke sungai untuk meredakan sakit di belalai & mulutnya, namun berakhir meninggal berdiri karena luka yang parah. Bahkan di kondisi kesakitan, gajah ini tidak merusak apapun & tidak melukai siapapun. Semoga ibu & bayi gajah menerima rahmat Tuhan dan dibebaskan dari siklus hidup-mati berulangkali sama seperti kisah termahsur di dalam Purāṇa, kisah Gajendra. Kisah Gajendra sepintas mirip dengan kejadian ibu gajah ini. Suatu hari Gajendra menikmati mandi bersama gajah-gajah lainnya & menimbulkan gangguan bagi raja buaya. Demikianlah terjadi pertarungan hebat antara gajah & buaya ini, belum ada yang terkalahkan di antara keduanya, namun karena pertarungan terjadi di dalam air, kekuatan gajah semakin melemah. Kemudi

APAKAH YANG PALING MENGHERANKAN DI DUNIA INI ?

Image
  APAKAH YANG PALING MENGHERANKAN DI DUNIA INI ? Setiap menit dan setiap detik kita menyaksikan bahwa makhluk-makhluk hidup pergi ke kuil kematian. Manusia, serangga, binatang, burung "semua makhluk mengalami lahir dan mati. Itu sebabnya, dunia ini disebut mṛtyuloka " planet kematian. न त्वेवाहं जातु नासं न त्वं नेमे जनाधिपाः । न चैव नभविष्यामः सर्वे वयमतः परम् ॥ १२ ॥ "Pada masa lampau tidak pernah ada suatu saat pun Aku, engkau maupun semua raja ini tidak ada; dan pada masa yang akan datang tidak satupun di antara kita semua akan lenyap." (Bhagavad-gītā 2.12) Setiap hari kita mendengar berita kematian, dan jika kita pergi ke pemakaman atau tempat krematorium, kita akan yakin dengan kebenaran tersebut. Namun mayoritas orang berpikir, "Entahlah, aku pasti berumur panjang." Setiap orang tunduk pada kematian, namun tak seorang pun yang serius menyikapi hal ini. Inilah māyā (ilusi). Dengan menganggap bahwa kita akan hidup untuk selamanya

NAMA SUCI TUHAN BENAR BENAR MEMILIKI KEKUATAN PENYELAMAT

Image
NAMA SUCI TUHAN BENAR BENAR MEMILIKI KEKUATAN PENYELAMAT Pentingnya berdoa kepada Tuhan melalui cara menyebut Nama Suci-Nya. Pernyataan ini sama sekali tidak berlebihan. Nama Suci Tuhan benar-benar memiliki kekuatan penyelamatan. Tetapi efektifitasnya bergantung pada kualitas pengucapannya. Orang yang berada dalam keadaan terdesak oleh bahaya biasanya lebih tulus mengucapkan Nama Suci Tuhan dibandingkan orang yang berada dalam keadaan makmur atau nyaman. Dan orang yang bangga dengan kemakmuran materialnya mungkin juga mengucapkan Nama Suci Tuhan sewaktu-waktu, namun kualitas pengucapannya tidak maksimal. Śrī Kṛṣṇa menjawab pertanyaan Mahārāja Yudhiṣṭhira sebagai berikut: श्रीभगवानुवाच यस्याहमनुगृह्णामि हरिष्ये तद्धनं शनै: । ततोऽधनं त्यजन्त्यस्य स्वजना दु:खदु:खितम् ॥ ८ ॥ "Apabila Aku memberikan karunia khusus kepada seorang penyembah dan menjaga dia secara khusus, hal pertama yang Aku lakukan adalah mengambil kekayaannya. Ketika dia menjadi orang miskin atau dite

KEADAAN ALAM SEMESTA PASCA KIAMAT TOTAL MENURUT HINDU

Image
KEADAAN ALAM SEMESTA PASCA KIAMAT TOTAL MENURUT HINDU Pada saat peleburan ketika semua benda bergerak & tidak bergerak dilebur, semuanya akan diselimuti kegelapan, tanpa matahari, planet, & bintang. Tidak ada api, tidak ada angin, tidak ada bumi & tidak ada air. Seluruh cakrawala adalah satu kekosongan total, tanpa semua elemen Teja. Tidak ada Dharma atau Adharma, tidak ada suara, tidak ada sentuhan. Bau & warna tidak ada. Tidak ada rasa. Bentuk dari permukaan juga tidak ada pembatas. Ketika dunia yang terlihat saat itu tidak ada, maka hanya ada Sat Brahman (Tuhan). Dia tidak bisa dipahami oleh pikiran. Dia adalah Paramaśiwa (Nirguṇa Brahman). Ketika Paramaśiwa berkehendak untuk menciptakan kembali, Dia mengasumsikan bentuk sebagai Sadāśiwa (Saguṇa Brahman). Sadāśiwa menghasilkan Śakti dari setengah tubuh-Nya. Śakti ini dipanggil dengan berbagai nama — Pradhāna, Prakṛti, Māyā, Guṇavatī, Parā. Ibu dari Buddhi Tattva (Kecerdasan kosmik), Vikṛtivarjitā