KEADAAN ALAM SEMESTA PASCA KIAMAT TOTAL MENURUT HINDU


Siwa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


KEADAAN ALAM SEMESTA PASCA KIAMAT TOTAL MENURUT HINDU

Pada saat peleburan ketika semua benda bergerak & tidak bergerak dilebur, semuanya akan diselimuti kegelapan, tanpa matahari, planet, & bintang.

Tidak ada api, tidak ada angin, tidak ada bumi & tidak ada air. Seluruh cakrawala adalah satu kekosongan total, tanpa semua elemen Teja. Tidak ada Dharma atau Adharma, tidak ada suara, tidak ada sentuhan. Bau & warna tidak ada. Tidak ada rasa. Bentuk dari permukaan juga tidak ada pembatas.

Ketika dunia yang terlihat saat itu tidak ada, maka hanya ada Sat Brahman (Tuhan). Dia tidak bisa dipahami oleh pikiran. Dia adalah Paramaśiwa (Nirguṇa Brahman).

Ketika Paramaśiwa berkehendak untuk menciptakan kembali, Dia mengasumsikan bentuk sebagai Sadāśiwa (Saguṇa Brahman). Sadāśiwa menghasilkan Śakti dari setengah tubuh-Nya. Śakti ini dipanggil dengan berbagai nama — Pradhāna, Prakṛti, Māyā, Guṇavatī, Parā. Ibu dari Buddhi Tattva (Kecerdasan kosmik), Vikṛtivarjitā (tanpa modifikasi). Dia adalah Ambikā (Durgā), penyebab utama penciptaan, Ibu Tertinggi. Dia memiliki 8 lengan. Wajah-Nya memancarkan kemuliaan khusus, kemuliaan dari 1.000 bulan. Ribuan bintang berkilau di wajah-Nya.

Puruṣa Tertinggi (Ayah) adalah Sadāśiwa. Tidak ada lagi insan diatas-Nya yang dapat mengatur-Nya. Dia memegang Mandākinī (Gaṅgā) di kepala-Nya, & bulan sabit di dahi-Nya. Dia memiliki 3 mata (api, bulan, dan matahari).

Dia memiliki 5 wajah. Dia memiliki 10 tangan. Dia memegang trisula. Dia semurni & putih seperti kapur. Tubuh-Nya sepenuhnya dilumuri abu. Brahman dari bentuk Kāla (waktu) bersama dengan Śakti, secara bersamaan menciptakan alam mokṣa, Śiwaloka.

Catatan: wujud Sadāśiwa & Śakti-Nya adalah spritual, bukan wujud material yang memiliki urat nadi, tulang, atau daging. Ke 5 wajah Śiwa adalah Pañcabrahma, yaitu Sadyojāta (Brahmā), Vāmadeva (Viṣṇu), Tatpuruṣa (Maheśvara), Aghora (Rudra), Īśāna (Sadāśiwa)— sebagai Pañcakṛtya (pencipta, pemelihara, pelebur, penghapus dosa, & pembebasan atau karunia). Sedangkan Śakti adalah tenaga Tuhan (disimbulkan sebagai aspek feminim Tuhan).

Di Bali, ke 5 organ Śiwa (Pañcabrahma) diaplikasikan dalam wujud 5 akṣara — Sadyojāta (Sa), Bāmadewa (Ba), Tatpuruṣa (Ta), Aghora (A), dan Īśāna (I).

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan SUPERSEMAR dan G30S PKI

Kematian aktivis penegak HAM indonesia ( Munir Said Thalib )

Kesedihan Bung Karno atas kepergian Ahmad Yani saat peristiwa G30S PKI