RASA KASIH SAYANG MENURUT HINDU

RASA KASIH SAYANG MENURUT HINDU

Zamrud Katulistiwa: Foto-Foto Mengharukan Ini Membuktikan Kasih ...
Setiap makhluk hidup, mulai dari Brahmā (makhluk hidup pertama yang dilahirkan di dunia material), hingga semut-kecil, ingin menikmati sejenis rasa yang didapat dari persepsi indera. Kenikmatan indera itu disebut rasa. Rasa-rasa tersebut banyak jenisnya.

Disebutkan 12 jenis rasa sebagai berikut: (1) raudra (marah), (2) adbhuta (takjub), (3) śṛngāra (cinta asmara), (4) hāsya (gurauan), (5) vīra (kekesatriaan), (6) dāya (karunia), (7) dāsya (pelayanan), (8) sakhya (persahabatan), (9) bhayānaka (ketakutan), (10) bībhatsa (keterkejutan), (11) śānta (netral), (12) vātsyalya (kasih sayang sebagai orang tua).

Gabungan semua rasa ini disebut kasih sayang / cinta. Terutama, cinta dalam bentuk pujian, pelayanan, persahabatan, kasih sayang orang tua, & cinta asmara. Apabila 5 unsur itu tidak ada, cinta hadir secara tak langsung dalam bentuk amarah, kagum, gurauan, kekesatriaan, takut, terkejut, dsb. Misalnya, jika terjadi jalinan cinta antara seorang pria dengan seorang wanita, rasa itu disebut cinta-asmara.

Tapi jika percintaan ini terganggu, mungkin akan muncul rasa heran, marah, depresi, atau bahkan rasa ngeri. Kadangkala percintaan antar kekasih berakhir dalam kekerasan yang sangat brutal. Namun sesungguhnya rasa cinta secara kekal berasal dari hubungan sang jīva dengan Sang Kesadaran Agung (Tuhan).

Oleh karena itu, pertukaran berbagai rasa itu mula-mula terjadi antar makhluk hidup (para jīva) yang bersifat spritual dengan Yang Mahakuasa. Karena itu, Tuhan dijelaskan di dalam śruti-mantra, sebagai "sumber dari segala rasa."

Apabila seorang bergaul dengan Tuhan Yang Maha Esa & terjadi pertukaran rasa dengan Beliau sesuai dengan kedudukan dasar dari sang jīva, maka kebahagiaan yang ia rasakan adalah kebahagiaan yang sejati. Sa vai puṁsāṁ paro dharmo, yato bhaktir adhokṣaje — Tugas kewajiban [dharma] tertinggi umat manusia adalah bhakti menuju cinta kasih rohani kepada Tuhan (Śrīmad-Bhāgavata Purāṇa 1.2.6).

Dalam keadaan berbalut material, rasa dialami dalam bentuk tiruannya yang tak sempurna & tidak kekal. Dengan demikian, berbagai rasa di dunia material ini diperlihatkan dalam bentuk material dari raudra (amarah) & yang lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan SUPERSEMAR dan G30S PKI

Kematian aktivis penegak HAM indonesia ( Munir Said Thalib )

Kesedihan Bung Karno atas kepergian Ahmad Yani saat peristiwa G30S PKI